cover
Contact Name
Rikha Widiaratih
Contact Email
ijoce@live.undip.ac.id
Phone
+6281310097666
Journal Mail Official
ijoce@live.undip.ac.id
Editorial Address
Jl. Prof. H. Soedarto, S.H, Tembalang, Kec. Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah 50275
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Indonesian Journal of Oceanography
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 27148726     DOI : -
Indonesian Journal of Oceanography is published by Department of Oceanography, Universitas Diponegoro. The Indonesian Journal of Oceanography is published four times a year in February, May, August and November containing research articles and literature review on Oceanography and Marine aspects in general. Indonesian Journal of Oceanography (IJOCE) encourages submission of manuscripts dealing with all research papers and review on all aspects of oceanography, coastal management, marine science, marine biology, marine conservation, marine ecology, marine microbiology, marine culture, marine geology, air and ocean dynamics, estuary, renewable energy, disaster mitigation, ocean technology, ocean and coastal resources, ocean satellite, ocean remote sensing, other ocean topics.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2022): Indonesian Journal of Oceanography" : 10 Documents clear
Pengaruh Gerhana Matahari Cincin 26 Desember 2019 Terhadap Pasang Surut, Studi Kasus: Semarang, Jawa Tengah Shastya Addienda Puspitasari; Warsito Atmodjo; Widodo Setiyo Pranowo; Elis Indrayanti; Gentur Handoyo
Indonesian Journal of Oceanography Vol 4, No 1 (2022): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v4i1.12684

Abstract

Pasang surut dibangkitkan secara primer oleh gaya gravitasi antara bumi dengan bulan dan matahari. Matahari berperan penting dalam membangkitkan pasang surut air laut. maka dari itu, pengaruh gerhana matahari cincin 26 Desember 2019 terhadap pasang surut di analisis dari stasiun pengukur pasang surut dengan interval waktu satu jam dari Badan Informasi Geospasial. Perairan Semarang (Jawa Tengah) dipilih untuk mengamati dampak gerhana matahari cincin yang merupakan jalur lintas tidak langsung dari gerhana matahari cincin. Data pasang surut diolah dengan dua metode yaitu metode admiralty dan metode least square selama 2 periode untuk membandingkan data elevasi pada periode sebelum terjadinya gerhana matahari cincin yaitu tanggal 11 November 2019 – 10 Desember 2019 dan periode saat terjadinya gerhana matahari cincin yaitu tanggal 11 Desember 2019 – 09 Januari 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen pembangkit pasang surut saat terjadi gerhana matahari cincin adalah komponen J1 dengan nilai signifikan senilai 0.865 ; ETA2 dengan nilai signifikan senilai 0.024 ; 3MK7 dengan nilai signifikan senilai 0,087 ; M8 memiliki nilai signifikan senilai 0,021. Pada hasil penelitian menunjukkan bahwa pada saat gerhana matahari berpengaruh terhadap elevasi kedudukan muka laut dengan nilai signifikan sebesar 0.012 dan pengaruh terhadap nilai formzahl dengan nilai signifikan sebesar 0.02 dimana H0 < 0.025.
Efektifitas Struktur Kerapatan terhadap Laju Sedimentasi dan Jenis Sedimen pada Hybrid Engineering di Desa Timbulsloko, Demak, Jawa Tengah Ginnia Julianti Utomo; Warsito Atmodjo; Denny Nugroho Sugianto; Rikha Widiaratih; Aris Ismanto
Indonesian Journal of Oceanography Vol 4, No 1 (2022): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v4i1.13160

Abstract

Kabupaten Demak merupakan salah satu wilayah yang mengalami berbagai permasalahan pesisir yang cukup parah. Erosi dan abrasi pantai menjadi fenomena yang terus terjadi selama 20 tahun terakhir. Perairan Sayung merupakan salah satu daerah yang mengalami erosi dan abrasi pantai dengan wilayah yang dilintasi banyak nelayan. Perubahan wilayah pesisir akibat permasalahan tersebut memicu berbagai dampak buruk bagi wilayah tersebut, seperti, kehilangan daerah pesisir, tambak, bahkan mangrove. Aktivitas penebangan hutan mangrove, penambangan pasir, tingginya fenomena gelombang dan pasang surut air laut yang juga memicu adanya erosi dan abrasi pantai. Akibat hal tersebut, angkutan sedimen yang berpindah akan membuat berubahnya garis pantai dan pengikisan wilayah daratan pantai. Penurunan kualitas pesisir akan berpengaruh signifikan jika erosi pantai dalam jangka panjang tidak segera diatasi dan akan membuat masukan sedimen dari sungai juga tidak seimbang akan berpotensi kerugian yang lebih besar. Penerapan hybrid engineering dengan metode ramah lingkungan menjadi solusi berbasis ekosistem, karena mampu mengembalikan substrat lumpur sebagai tempat tumbuhnya mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji struktur hybrid engineering permeable yang dapat meningkatkan laju sedimentasi di Perairan Sayung. Pengambilan data lapangan dilakukan selama 10 bulan dengan metode purposive sampling. Analisis laju sedimentasi yang dihasilkan yakni berkisar antara 0,64 – 3,61 cm/bulan. Meningkatnya laju sedimentasi menunjukkan adanya struktur hybrid engineering yang bekerja secara efektif yang didukung dengan adanya hubungan faktor oseanografi yaitu gelombang dan pasang surut.
Kajian Fluktuasi Muka Air Laut Sebagai Dampak dari Perubahan Iklim di Perairan Semarang Annisa Shalsabilla; Heryoso Setiyono; Denny Nugroho Sugianto; Dwi Haryo Ismunarti; Jarot Marwoto
Indonesian Journal of Oceanography Vol 4, No 1 (2022): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v4i1.13183

Abstract

Kota Semarang merupakan salah satu kota metropolitan yang memiliki wilayah pesisir di bagian utara dengan garis pantai sepanjang 13 km. Perairan Kota Semarang sendiri merupakan perairan terbuka yang berhubungan dengan Laut Jawa, dan sangat dipengaruhi oleh kondisi eksternal seperti angin, musim, cuaca, dan pasang surut yang berasal dari luar laut terbuka dan dipastikan akan selalu terkena dampak dari kenaikan muka air laut. Kenaikan muka air laut merupakan salah satu ancaman terbesar yang diakibatkan oleh pemanasan global. Dengan adanya penurunan muka tanah di wilayah pantai Kota Semarang semakin memperparah dampak yang diakibatkan oleh kenaikan muka laut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perubahan iklim terhadap kenaikan muka air laut di Perairan Semarang dan besar fluktuasi muka air lautnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kuantitatif. Analisis perhitungan laju kenaikan muka air laut menggunakan statistika regresi sederhana dengan Software Microsoft Excell. Berdasarkan hasil pengolahan data menunjukkan bahwa terdapat pola hubungan antara perubahan iklim dengan kenaikan muka laut, yaitu berupa naiknya suhu udara sebesar 0,003oC setiap tahunnya yang berbanding lurus dengan muka air laut yang naik sebesar 0,022 cm/tahun pada periode tahun 2011-2019.
Analisis Longshore Current dan Pengaruhnya Terhadap Transpor Sedimen Dasar di Perairan Teluk Awur, Jawa Tengah Ory Kristanto; Aris Ismanto; Alfi Satriadi; Heryoso Setiyono; Warsito Atmodjo
Indonesian Journal of Oceanography Vol 4, No 1 (2022): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v4i1.13163

Abstract

Gelombang pecah di perairan dapat membangkitkan longshore current yang mengangkut partikel sedimen di pesisir pantai dan hal ini bisa menyebabkan terjadinya erosi di sekitaran pantai Perairan Teluk Awur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis arah dan kecepatan dari arus sejajar pantai dan pengaruhnya terhadap transport sedimen dasar di Perairan Teluk Awur. Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah metode kuantitatif dan untuk peramalan gelombang menggunakan metode SMB (Sverdrup Munk Bretsceneider) dengan inputan data angin dari Desember 2010 – November 2020 memakai aplikasi easywave yang kemudian nilai transport sedimen dihitung dengan rumus empiris yang didapat dari pengaruh gelombang. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan tinggi gelombang pecah (Hb) berkisar antara 0,10 – 0,58 meter dengan kedalaman gelombang pecah (db) berkisar antara 0,09 – 0,52 meter. Kecepatan longshore current di Perairan Teluk Awur berkisar 0,54 – 1,31 m/s dengan arah arus dari utara menuju selatan menyusuri pantai. Dominasi jenis sedimennya adalah pasir, dengan potensi angkutan sedimen berkisar 1.307,19 – 48.936,73 m3/tahun atau3,58 – 134,06 m3/ hari.
Pengaruh Kondisi Oseanografi Terhadap Pola Sebaran Sedimen Dasar di Perairan Mangunharjo, Kota Semarang Johanna R N D Purba; Heryoso Setiyono; Warsito Atmodjo; Muslim Muslim; Sugeng Widada
Indonesian Journal of Oceanography Vol 4, No 1 (2022): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v4i1.13214

Abstract

Perairan Mangunharjo merupakan perairan yang terletak di Kota Semarang dan banyak dijadikan sebagai tempat pusat berbagai kegiatan vital seperti perumahan penduduk, pertambakan, rekreasi dan tak kalah penting sarana perhubungan. Dinamika pesisir yang terjadi di Perairan Mangunharjo yaitu sedimentasi dan abrasi menjadi permasalahan yang sering terjadi. Penanganan dinamika pantai memerlukan kajian terkait sedimen dasar perairan untuk memperoleh solusi yang tepat terhadap permasalahan. Target yang ingin diperoleh dari studi ini untuk mengetahui pengaruh dari faktor oseanografi seperti arus, gelombang, angin, pasut dan lainnya terhadap pola sebaran sedimen dasar. Data penelitian yang digunakan berupa data sedimen dasar sebagai data pengukuran lapangan, sementara untuk data arus laut, gelombang laut, angin, pasang surut, batimetri, debit sungai bersumber data sekunder. Pengolahan data sedimen dasar menggunakan metode granulometri, pengolahan data gelombang dan angin menggunakan metode SMB dan data pasang surut diolah dan dianalisa menggunakan metode admiralty. Hasil penelitian diperoleh bahwa Perairan Mangunharjo didominasi oleh ukuran butir pasir, lanau, dan lempung yang tersebar pada kedalaman 1 - 5 meter. Persentase sebaran sedimen dengan jenis lempung lebih besar di setiap stasiun. Faktor oseanografi yaitu arus, gelombang dan pasang surut memiliki pengaruh terhadap persebaran dan jenis sedimen. Arus adalah faktor oseanografi yang paling berpengaruh terhadap sebaran sedimen dasar perairan Mangunharjo.
Analisis Spasial Area Genangan Banjir Rob Setelah Pembangunan Tanggul di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Daffa Dinan Ihsani El-Fath; Warsito Atmodjo; Muhammad Helmi; Sugeng Widada; Baskoro Rochaddi
Indonesian Journal of Oceanography Vol 4, No 1 (2022): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v4i1.13254

Abstract

Banjir rob merupakan bencana yang banyak terjadi di daerah pesisir Pulau Jawa, salah satunya Kabupaten Pekalongan yang diakibatkan karena adanya kenaikan muka laut dan penurunan muka tanah. Banjir rob di Kabupaten Pekalongan ini sudah dilakukan mitigasi yaitu dengan membangun tanggul setinggi 3 meter. Adanya kenaikan muka laut dan penurunan muka tanah menyebabkan tanggul ini akan tenggelam. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan analisa spasial area genangan rob tahun 2020 sampai 2030 setelah dibangunnya tanggul, dan memprediksi tanggul dapat menahan genangan rob sampai genangan tersebut melewati batas ketinggian dari tanggul dalam tahun 2020 sampai 2030.  Data pengukuran ketinggian tanggul didapatkan menggunakan alat ukur meteran. Metode pengolahan data yang digunakan adalah metode least square untuk pengolahan pasang surut, metode regresi linier untuk pengolahan kenaikan muka air laut, metode InSAR untuk pengolahan data topografi muka tanah, metode DInSAR untuk pengolahan penurunan muka tanah, dan metode analisis spasial untuk mengetahui luas genangan banjir rob. Hasil data pengukuran ketinggian tanggul memiliki nilai antara 2,6 sampai 2,9 meter dengan nilai error sebesar 7,46%. Hasil pengolahan pasang surut didapatkan nilai HHWL sebesar 203,36 cm dan MSL sebesar 161,25 cm dengan tipe pasang surut condong harian ganda. Nilai kenaikan muka laut sebesar 6,81 mm/tahun. Nilai topografi muka tanah sebesar 0 sampai 5,96 meter. Nilai penurunan muka tanah sebesar 25,13 sampai 40,49 cm/tahun. Luas genangan banjir rob tahun 2020 sebesar 1081,93 hektar dan diprediksi semakin meluas menjadi 7389,47 hektar tahun 2030 dan tanggul diprediksi seluruhnya tenggelam.
Sebaran Konsentrasi Fosfat di Muara Sungai Sengkarang dengan Pendekatan Model Matematika 2 Dimensi Talitha Rahma Damayanti; Aris Ismanto; Elis Indrayanti; Muhammad Zainuri; Lilik Maslukah
Indonesian Journal of Oceanography Vol 4, No 1 (2022): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v4i1.12691

Abstract

Sungai Sengkarang merupakan salah satu sungai terbesar di Kabupaten Pekalongan yang alirannya membawa limbah rumah tangga maupun limbah industri dari aktivitas warga sekitar. Limbah tersebut banyak berkontribusi terhadap masukan nutrien ke dalam perairan, salah satunya adalah fosfat. Di perairan muara, fosfat akan didistribusikan oleh pengaruh pasang surut. Kondisi tersebut mengakibatkan kenaikan konsentrasi fosfat dimana fosfat merupakan salah satu unsur yang memberikan efek terhadap kesuburan perairan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa model pola sebaran konsentrasi fosfat di muara Sungai Sengkarang oleh pengaruh arus pasang dan surut menggunakan pendekatan model matematika 2 dimensi. Penelitian ini dibagi dalam dua proses pengolahan data yaitu tahap pengambilan sampel lapangan dan pemodelan menggunakan software Delft3D. Tahap pemodelan distribusi fosfat menggunakan modul hidrodinamika flow untuk memodelkan arah dan kecepatan arus laut, kemudian dilanjutkan simulasi model sebaran fosfat. Hasil penelitian menunjukan konsentrasi fosfat di Muara Sungai Sengkarang memiliki range nilai antara 2,9x10-3 – 3,9 x 10-3 mg/L. Pola sebaran konsentrasi fosfat searah dengan pergerakan pola arus yang terjadi di perairan baik pada kondisi pasang maupun surut.
Model Fisik Pengaruh Armour Cylinder Concrete pada Vertical Breakwater Terhadap Koefisien Refleksi Gelombang A Aziz Alfani; Denny Nugroho Sugianto; Elis Indrayanti; Dwi Haryo Ismunarti; Rikha Widiaratih
Indonesian Journal of Oceanography Vol 4, No 1 (2022): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v4i1.12929

Abstract

Vertical Breakwater merupakan salah satu bangunan pantai yang dapat digunakan untuk melindungi pantai dari erosi maupun abrasi. Vertical breakwater sering kali mengalami kerusakan dan kegagalan struktur yang disebabkan oleh hantaman gelombang yang mengenai bangunan sehingga perlu ditambahkannya lapisan armour, salah satunya cylinder concrete. Lapisan armour cylinder concrete merupakan salah satu inovasi lapisan pelindung yang mempunyai beberapa kelebihan yaitu proses pembuatan dan perencanan mudah dan cepat dan dapat mengurangi koefisien refleksi didepan breakwater sehingga dapat menjaga struktur breakwater. Uji model fisik dilakukan untuk mengetahui pengaruh armour cylinder concrete terhadap koefisien refleksi gelombang (Kr). Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh diberikannya armour terhadap koefisien refleksi gelombang, Metode yang digunakan yaitu menggunakan metode eksperimental dimana penelitian dilakukan dalam skala laboratorium yaitu menggunakan skala 1:30 dengan gelombang yang dibangkitkan jenis gelombang regular. Pengambilan data dilakukan pada wave flume dengan menggunaan variasi kedalaman air (d) dan periode gelombang(T). Parameter yang digunakan dalam penelitian ini yaitu panjang gelombang (L), tinggi gelombang datang (Hi), kecuraman gelombang (Hi/L). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil berupa perbandingan pengaruh diberikannya lapisan armour cylinder concrete terhadap koefisien refleksi gelombang. Penambahan lapisan armour cylinder concrete mengakibatkan perubahan kondisi gelombang didepan breakwater yaitu gelombang mengalami perubahan kecepatan, panjang dan kecuraman gelombang sehingga mengakibatkan penurunan tinggi gelombang refleksi dan berakibat pada penurunan koefisien refleksi yang dihasilkan. Lapisan armour mampu meredam koefisien refleksi terbaik yaitu sebesar 33% dan redaman terendah sebesar 18%.  Efektivitas redaman koefisien refleksi oleh armour cylinder concrete akan semakin menurun dengan berkurangnya periode gelombang (T) dan meningkatnya kedalaman perairan (d). Lapisan armour cylinder concrete dapat digunakan untuk melindungi stuktur dari vertical breakwater dengan meredam koefisien refleksi gelombang akan tetapi kestabilan lapisan armour perlu dilakukan penelitian selanjutnya.
Konsentrasi Ion Fosfat di Perairan Wiso, Ujungbatu, Jepara Resy Sekar Sari; Sri Yulina Wulandari; Lilik Maslukah; Kunarso Kunarso; Anindya Wirasatriya
Indonesian Journal of Oceanography Vol 4, No 1 (2022): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v4i1.13233

Abstract

Perairan Wiso, Ujungbatu, Jepara dipengaruhi oleh berbagai aktivitas masyarakat disekitarnya, seperti pertambakan, aktivitas perahu nelayan dan pemukiman yang padat penduduknya. Adanya dua muara yaitu Wiso dan Sampok, juga berdampak terhadap masukkan unsur-unsur kimia ke perairan termasuk nutrien, yang berpengaruh terhadap tingkat kesuburan perairan. Salah satu unsur hara penting yang mempengaruhi kesuburan perairan yaitu ion fosfat (PO4-). Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui nilai konsentrasi dan pola sebaran spasial fosfat terlarut serta keterkaitannya dengan parameter lingkungan seperti pH, kedalaman, suhu dan oksigen terlarut. Pengambilan sampel dilakukan di 10 titik stasiun. Ion fosfat dianalisis dengan metode ascorbit-molybden biru dan nilai absorbansinya dibaca menggunakan spektrofotmeter Optima pada panjang gelombang 885 nm.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa perairan Wiso memiliki konsentrasi fosfat antara 0,023 – 0,598 μmol/l. Pola sebaran memperlihatkan nilai tinggi di perairan pantai dan secara perlahan-lahan menurun dengan bertambahnya jarak dari daratan. Hasil analisis menggunakan PCA memperlihatkan bahwa ion fosfat dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti suhu dan kedalaman. Bertambahnya kedalaman menyebabkan terjadinya penurunan ion fosfat dan sebaliknya ion fosfat ditemukan lebih tinggi pada wilayah dengan suhu lebih hangat.
Studi Pengaruh Longshore Current Terhadap Transpor Sedimen Dasar di Pantai Slamaran, Kota Pekalongan, Jawa Tengah Akbar Nurrahman Putra; Gentur Handoyo; Aris Ismanto; Alfi Satriadi; Heryoso Setiyono
Indonesian Journal of Oceanography Vol 4, No 1 (2022): Indonesian Journal of Oceanography
Publisher : University of Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijoce.v4i1.12975

Abstract

Arus sejajar pantai akan mengakibatkan terangkutnya sedimen dasar dari pesisir pantai dan akan berpotensi menjadi penyebab terjadinya erosi maupun sedimentasi di Pantai Slamaran. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi nilai kecepatan dan arah dari longshore current serta pengaruhnya terhadap transpor sedimen dasar di Pantai Slamaran. Metode yang dipakai pada penelitian ini merupakan metode kuantitatif dimana peramalan gelombang dihitung menggunakan metode SMB (Sverdrup Munk Bretchneider) dengan inputan data angin tahun 2010 – 2020 memakai aplikasi easywave dan nilai transpor sedimen dihitung menggunakan persamaan empiris yang berdasar kepada kondisi gelombang pada daerah penelitian. Persamaan tersebut merupakan korelasi antara transpor sedimen dengan komponen fluks energi gelombang sepanjang pantai. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa nilai kecepatan arus sejajar pantai (longshore current) di Pantai Slamaran berkisar pada 0,67 – 1,20 m/s dengan arah arus menuju arah barat dari arah timur menyusuri pantai pada musim timur, peralihan 1 dan peralihan 2. Sedangkan pada musim barat, arah arus bergerak menuju arah timur dari arah barat menyusuri pantai. Arus sejajar pantai tersebut menyebabkan terjadi potensi transpor sedimen sebesar 1.059,75 m3/hari sampai dengan 2.779,52 m3/hari dan angkutan sedimen per tahun berkisar pada 386.837,77 m3/tahun sampai dengan 1.014.595,58 m3/tahun.

Page 1 of 1 | Total Record : 10